Pemasteran burung kicauan
Tujuan dari memaster burung adalah melatih burung khususnya agar burung yang menjadi kesayangan kita bisa mengeluarkan lebih banyak variasi lagu dan nada. namun apakah
Tujuan dari memaster burung adalah melatih burung khususnya burung yang menjadi kesayangan kita agar bisa mengenal lebih banyak suara burung – burung lain dan agar suara burung yang kita master akan menjadi lebih bervariasi dan kaya dengan suara bermacam-macam burung baik itu dari segi ngeroll ataupun tembakannya. Namun apakah masuk tidaknya suara burung masteran tersebut tidaklah lepas dari kecerdasan burung yang akan kita master dengan burung lainnya, ada beberapa burung yang sulit untuk dimaster atau menirukan burung lain bahkan tak sedikit pula burung yang dengan kecerdasannya meniru suara burung lain.
Dan biasanya para kicauan mania akan memaster ulang burung mereka disaat burung mereka mulai terlihat dalam kondisi mabung / rontok bulu, nah pada saat burung dalam keadaan rontok bulu itulah pemasteran ulang bisa diterapkan dan juga pada saat itu kondisi burung sedang mengalami penurunan sehingga suaranya pun terganggu dan alangkah tepatnya jika sewaktu proses rontok hingga tumbuh bulu berlangsung kita mulai pemasteran burung tersebut walaupun kadang hasil pemasteran tidaklah seperti yang kita harapkan karena siburung bisa stress, macet bahkan bisa menjadi burung yang rusak sekali lagi perawatan burung yang sedang rontok bulu memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih dari kita sebagai pemilik burungnya.
Pemasteran tidak hanya mengisi suara nada burung tapi juga dilihat dari irama , tembakan dan karalteristik suara dari burung yang akan kita master. Pemasteran yang baik akan menghasilkan burung yang mampu bersuara bervariasi tanpa mengulang-ulang lagunya, suara yang tinggi dan kencang, serta tembakan – tembakan / cerecetan khusus yang biasa kita dengar pad burung sejenis cucak jenggot, kapas tembak dan ciblek ( oleh karena itulah jenis – jenis burung ini sangat populer di kalangan kicaumania sebagai burung master untuk burung murai batu dsb ).
Tahapan pemasteran dibagi menjadi beberapa cara dan tekhniknya diantaranya :
- Pemasteran dengan burung lain.
- Pemasteran dengan suara dari kaset / CD / Handphone dengan fasilitas mp3
- Pemasteran dengan perangkat elektronik
Jika kita sudah mengamati dan mengenal sifat nada dan karakter suara dari burung yang akan kita master barulah kita memilih burung masteran yang sesuai dengan karakter suara burung kita. Jangan sampai si burung yang akan kita master tidak memiliki kesamaan karakter suara maka akibatnya suara burung tersebut akan sulit dicerna oleh burung yang kita masterkan tersebut. Sepreti misalnya jika kita memaster burung kenari maka yang pertama kita pilih sebagai burung masterannya adalah burung blackthroat hal ini dikarenakan suara burung tersebut memiliki karakter dan irama yang sama dengan burung kenari juga bisa memaster kenari dengan burung ciblek hal ini karena karakter suara burung ciblek hampir mirip dengan burung kenari terlebih dalam suara tembakannya.
Selain dari suara tembakan para kicau mania juga sering memaster burung berdasarkan variasi speed ( kecepatan suara ) yang rapat, karena hal ini akan berdampak pada kualitas burung tersebut dari segi penilaian juri – juri di setiap lat-beran ataupun menjadikan burung tersebut menjadi lebih gacor. Dan sebagai variasi terakhir bisa dicari suara burung yang memiliki irama mengayun / beralun-alun , mendayu dan meliuk-liuk , karena dengan lengkapnya varias I suara tersebut emmebuat siburung mudah ngeroll dan tanpa mengulang-ulang lagunya serta melantun indah dengan diselingi tembakan dan speed yang rapat.
Untuk posisi pemasteran yang baik bisa dilakukan dengan cara membuat burung yang kita master merasa nyaman dan tidak terganggu oleh suara apapun hal ii bisa dengan cara menutupi sangkarnya dengan kerodong atau meletakan si burung di tempat yang teduh dan tenang dengan burung masteran berada tepat diatasnya, hal ini agar suara burung masteran terdengar lebih jelas dan juga si burung master tidak akan bis melihat burung masterannya. Ada juga yang menerapakan dengan cara memaster burung secara bersampingan namun dalam hal ini harus diperhatikan jarak antara siburung jhjangan sampai berdekatan dan lebih bagus lagi jika siburung yang akan kita master sangkarnya ditutup dahulu dengan kerodong agar si burung tidak melihat sumber suara, karena biasanya si burung akan tidak mau merekam suara burung yang terlihat oleh dirinya.
Pemasteran dengan CD ataupun perangkat elektronika lainnya bisa diiblang termasuk yang paling mudah dan murah, karena dengan hanya bermodalkan perangkat tersebut kita sudah memiliki puluhan bahkan ratusan suara-suara burung kicauan, bayangkan jika kita menggunakan burung – burung asli tentulah hal ini akan menambah biaya hanya untuk memaster seekor burung.
Namun yang harus diperhatikan disini adalah kualitas suara dari apapun jenis perangkat elektronik kita baik itu CD, MP3 ataupun perangkat elektronik lainnya, kualitas suara harus jernih tidak ber noise dan juga terdengar kencang diperangkat kita ( tape/speaker) dan tidak ngebass ataupun treeble ( standar) hal ini agar si burung mampu merekam suara dengan baik dan tidak terganggu suaranya ooleh suara-suara noise ataupun suara jelek yang terekam oleh perangkat itu tadi.
Tekhnik pemasteran menggunakan media elektronik : simpan perangkat elektronik anda dengan jarak kurang lebih 5-7 meter dari kandang dengan volume suara standar.
Kesimpulan :
Apapun jenis pemasteran yang akan kita terapkan pada burung kita yang harus perhatikan adalah karakter dari suara burung yang akan kita master harus sesuai dengan suara burung masteran kita.<burung lokal indonesia>
Tujuan dari memaster burung adalah melatih burung khususnya burung yang menjadi kesayangan kita agar bisa mengenal lebih banyak suara burung – burung lain dan agar suara burung yang kita master akan menjadi lebih bervariasi dan kaya dengan suara bermacam-macam burung baik itu dari segi ngeroll ataupun tembakannya. Namun apakah masuk tidaknya suara burung masteran tersebut tidaklah lepas dari kecerdasan burung yang akan kita master dengan burung lainnya, ada beberapa burung yang sulit untuk dimaster atau menirukan burung lain bahkan tak sedikit pula burung yang dengan kecerdasannya meniru suara burung lain.
Diantara burung – burung yang rutin di masterkan dengan suara burung lain diantaranya adalah : Trucukan, Pentet, Murai Batu, Cucak ijo, Kacer dan branjangan dan karena kecerdasannya merekam suara , burung jenis ini sering kemasukan suara tanpa tidak sengaja . namun apabila suara yang terekam tersebut adalah suara yang tidak diharapkan tentulah akan menurunkan kualitas dari burung tersebut.
Dan biasanya para kicauan mania akan memaster ulang burung mereka disaat burung mereka mulai terlihat dalam kondisi mabung / rontok bulu, nah pada saat burung dalam keadaan rontok bulu itulah pemasteran ulang bisa diterapkan dan juga pada saat itu kondisi burung sedang mengalami penurunan sehingga suaranya pun terganggu dan alangkah tepatnya jika sewaktu proses rontok hingga tumbuh bulu berlangsung kita mulai pemasteran burung tersebut walaupun kadang hasil pemasteran tidaklah seperti yang kita harapkan karena siburung bisa stress, macet bahkan bisa menjadi burung yang rusak sekali lagi perawatan burung yang sedang rontok bulu memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih dari kita sebagai pemilik burungnya.
Pemasteran tidak hanya mengisi suara nada burung tapi juga dilihat dari irama , tembakan dan karalteristik suara dari burung yang akan kita master. Pemasteran yang baik akan menghasilkan burung yang mampu bersuara bervariasi tanpa mengulang-ulang lagunya, suara yang tinggi dan kencang, serta tembakan – tembakan / cerecetan khusus yang biasa kita dengar pad burung sejenis cucak jenggot, kapas tembak dan ciblek ( oleh karena itulah jenis – jenis burung ini sangat populer di kalangan kicaumania sebagai burung master untuk burung murai batu dsb ).
Tahapan pemasteran dibagi menjadi beberapa cara dan tekhniknya diantaranya :
- Pemasteran dengan burung lain.
- Pemasteran dengan suara dari kaset / CD / Handphone dengan fasilitas mp3
- Pemasteran dengan perangkat elektronik
Jika kita sudah mengamati dan mengenal sifat nada dan karakter suara dari burung yang akan kita master barulah kita memilih burung masteran yang sesuai dengan karakter suara burung kita. Jangan sampai si burung yang akan kita master tidak memiliki kesamaan karakter suara maka akibatnya suara burung tersebut akan sulit dicerna oleh burung yang kita masterkan tersebut. Sepreti misalnya jika kita memaster burung kenari maka yang pertama kita pilih sebagai burung masterannya adalah burung blackthroat hal ini dikarenakan suara burung tersebut memiliki karakter dan irama yang sama dengan burung kenari juga bisa memaster kenari dengan burung ciblek hal ini karena karakter suara burung ciblek hampir mirip dengan burung kenari terlebih dalam suara tembakannya.
Selain dari suara tembakan para kicau mania juga sering memaster burung berdasarkan variasi speed ( kecepatan suara ) yang rapat, karena hal ini akan berdampak pada kualitas burung tersebut dari segi penilaian juri – juri di setiap lat-beran ataupun menjadikan burung tersebut menjadi lebih gacor. Dan sebagai variasi terakhir bisa dicari suara burung yang memiliki irama mengayun / beralun-alun , mendayu dan meliuk-liuk , karena dengan lengkapnya varias I suara tersebut emmebuat siburung mudah ngeroll dan tanpa mengulang-ulang lagunya serta melantun indah dengan diselingi tembakan dan speed yang rapat.
Untuk posisi pemasteran yang baik bisa dilakukan dengan cara membuat burung yang kita master merasa nyaman dan tidak terganggu oleh suara apapun hal ii bisa dengan cara menutupi sangkarnya dengan kerodong atau meletakan si burung di tempat yang teduh dan tenang dengan burung masteran berada tepat diatasnya, hal ini agar suara burung masteran terdengar lebih jelas dan juga si burung master tidak akan bis melihat burung masterannya. Ada juga yang menerapakan dengan cara memaster burung secara bersampingan namun dalam hal ini harus diperhatikan jarak antara siburung jhjangan sampai berdekatan dan lebih bagus lagi jika siburung yang akan kita master sangkarnya ditutup dahulu dengan kerodong agar si burung tidak melihat sumber suara, karena biasanya si burung akan tidak mau merekam suara burung yang terlihat oleh dirinya.
Pemasteran dengan perangkat elektronik.
Pemasteran dengan CD ataupun perangkat elektronika lainnya bisa diiblang termasuk yang paling mudah dan murah, karena dengan hanya bermodalkan perangkat tersebut kita sudah memiliki puluhan bahkan ratusan suara-suara burung kicauan, bayangkan jika kita menggunakan burung – burung asli tentulah hal ini akan menambah biaya hanya untuk memaster seekor burung.
Namun yang harus diperhatikan disini adalah kualitas suara dari apapun jenis perangkat elektronik kita baik itu CD, MP3 ataupun perangkat elektronik lainnya, kualitas suara harus jernih tidak ber noise dan juga terdengar kencang diperangkat kita ( tape/speaker) dan tidak ngebass ataupun treeble ( standar) hal ini agar si burung mampu merekam suara dengan baik dan tidak terganggu suaranya ooleh suara-suara noise ataupun suara jelek yang terekam oleh perangkat itu tadi.
Tekhnik pemasteran menggunakan media elektronik : simpan perangkat elektronik anda dengan jarak kurang lebih 5-7 meter dari kandang dengan volume suara standar.
Kesimpulan :
Apapun jenis pemasteran yang akan kita terapkan pada burung kita yang harus perhatikan adalah karakter dari suara burung yang akan kita master harus sesuai dengan suara burung masteran kita.<burung lokal indonesia>
0 Response to "Pemasteran burung kicauan"
Post a Comment